Penggunaan
peribahasa memang rasanya mulai terlupakan seiring perkembangan zaman. Tapi
alangkah baiknya untuk kita tetap mempelajarinya karena tak ada ruginya.
Peribahasa menggunakan kosa kata yang terkadang asing terdengar di telinga
kita, karena memang menurut saya disitulah keunikannya.
- Tangan
dingin : orang yang selalu berhasil dalam setiap usaha yang
dilakukannya
- Tangan
kemudi : supir
- Tangan panas
: orang yang gagal dalam suatu usaha yang dikerjakannya
- Bagai telur
diujung tanduk : orang yang berada dalam kondisi bahaya atau kondisi
kritis
- Bagai air
didaun talas : orang yang tidak memiliki pendirian yang tetap
- Tong kosong
nyaring bunyinya : orang yang banyak bicara biasanya tidak bisa apa – apa
- Sepintar –
pintar tupai melompat pasti akan jatuh juga : semakin orang pintar
menyombongkan kepintarannya, maka pasti dia akan terjatuh
- Bagai katak
dalam tempurung : orang yang kuper (kurang pergaulan) diam saja dirumah
atau tidak melihat dunia luar
- Tangan kanan
: orang terpercaya
- Buah tidak
jatuh dari pohonnya : seorang anak biasanya memiliki sifat yang sama
dengan orangtuanya
- Mulutmu
harimaumu : senjata tertajam seorang manusia adalah mulutnya sendiri atau
melalui perkataan yang menyakitkan hati
- Bagai
mengukir diatas air : perbuatan yang dilakukan sia – sia tak berguna
- Sambil
menyelam minum air : perbuatan yang dilakukan sambil melakukan kegiatan
yang lainnya yang berhubungan dengan perbuatan yang pertama
- Kaki tangan
: anak buah seorang juragan
- Buah tangan
: oleh – oleh yang dibawa seseorang
- Jatuh
dilubang yang sama : seseorang yang melakukan kesalahan berulang –
ulang
- Gali lubang
tutup lubang : berhutang untuk membayar hutang yang lainnya :D
- Anak emas :
anak kesayangan / seseorang yang paling disayang
- Ujung tombak
: seseorang yang dijadikan andalan
- Mata empat :
seseorang yang mengenakan kaca mata
- Mata
keranjang : seseorang yang memiliki sifat genit yang biasanya kelewatan
:D
- Kambing
hitam : seseorang yang tak bersalah tapi malah disalahkan
- Bagai
memakan air ludah sendiri : perkataannya tidak sesuai dengan yang dia
katakan sebelumnya
- Bermuka dua
: seseorang yang memiliki sifat munafik
- Buaya darat
: orang yang memiliki banyak pasangan atau mantan
- Menabur biji
diatas batu : perbuatan yang dilakukan tidak ada gunanya atau sia –
sia
- Menggali
liang kubur sendiri : orang yang mencari masalahnya sendiri
- Bagai udang
dibalik batu : orang yang memiliki maksud lain dari perbuata yang ia
lakukan
- Tangan
panjang : orang yang suka mencuri/mengutil
- Air susu
dibalas dengan air tuba : kebaikan seseorang yang dibalas dengan perbuatan
buruk
- Tak semudah
membalikkan telapak tangan : sesuatu yang memerlukan usaha untuk mencapai
kesuksesan
- Pagar makan
tanaman : sahabat yang menjahati sahabatnya sendiri
- Sebelum
janur kuning melengkung : sebelum suatu pernikahan terjadi
- Berakit –
rakit kita kehulu, berenang – renang kemudian : bersakit – sakit dahulu,
bersenang – senang kemudian
- Bergantung
pada akar yang lapuk : menggantungkan diri pada orang yang sudah pasti
tidak mampu
- Bertepuk
sebelah tangan : keinginan yang tak mungkin terjadi
- Cinta
segitiga : sahabat yang mencintai kekasih sahabatnya
- Buah bibir :
orang yang menjadi bahan pembicaraan orang banyak
- Bagai makan
buah simalakama : orang yang berada ditengah – tengah pilihan yang
berat
- Bagai kayu
kering dilalap api : seperti perbuatan yang telah dilakukan dengan kerja
keras dan berakhir sia – sia
- Bagaikan air
dan api : seperti orang yang tak mungkin menyatu
- Bagaikan
langit dan bumi : seperti orang yang tak mungkin dapat menyatu :)
- Mengadu
domba : sifat seseorang yang suka mempropokasi
- Karena nila
setitik, rusak susu sebelanga : karena satu perbuatan jelek maka jelek
semua perbuatan yang pernah dilakukan
- Kucing hitam
: sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan mistis
- Kelas kakap
: orang yang berada pada strata atas
- Bagai gading
yang tak retak : orang yang pendiriannya teguh
- Bunga desa :
orang yang paling populer dan paling cantik disuatu tempat
- Kabar burung
: suatu berita yang belum tentu benar karena disampaikan dari mulut –
kemulut (*dari pembicaraan atau gosip orang - orang)
- Bagaikan
pinang dibilah dua : dua orang yang mirip atau bisa dibilang kembar atau
sama dari segi fisik, sifat
- Kecil –
kecil cabe rawit : masih kecil tapi sudah menghasilkan karya prestasi yang
banyak
- Bagai
berjalan diatas air : sesuatu yang tidak mungkin terjadi
- Habis manis
sepah dibuang : setelah mendapatkan apa yang diinginkan lalu dibuang
- Bagai kacang
lupa kulitnya : sahabat yang lupa akan kebaikan temannya
- Si jago
merah : api yang berkobar
- Senjata
makan tuan : seseorang yang terkena akibat dari perbuatan jahatnya
Demikian
arti - arti peribahasa yang dapat saya share untuk kesempatan kali ini. Semoga
bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua. Oh iya, apabila dari
arti - arti peribahasa diatas, ada yang ingin memberikan tanggapan atau
pertanyaan, feel free to ask me !
Salam Semangat!
Terimakasih.
0 komentar:
Post a Comment